Tempat Melukat di Bali Atau tempat pembersihkan diri .
Berikut ini 7 tempat melukat di Bali, baik untuk wisata maupun melakukan ibadah:
Pulau Bali dikenal memiliki keindahan alam yang mengagumkan. Selain itu, Bali juga sering digunakan sebagai tempat wisata religi, terutama bagi umat Hindu.
Salah satu aktivitas yang dilakukan wisatawan adalah melukat, yaitu membersihkan diri secara jasmani dan rohani dari kotoran atau sifat buruk.
Melukat kini tak cuma dilakukan umat Hindu, wisatawan mancanegara juga banyak yang turut mencobanya sebagai tradisi lokal.
1. Pura Tirta Sudamala, Bangli
Dilansir dari situs Pemkab Bangli, sejarah Pura Tirta Sudamala dapat dilihat pada prasasti Pura Kehen.
Di era Kerajaan Bangli, seorang Brahmana yang bernama Ida Brahmana Hender mencari tiga mata air untuk tempat pemelastian Pura Kehen, salah satunya Sudamala ini.
Lokasinya di Br. Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Disediakan 9 pancuran dengan ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda. Ini bermakna sebagai pemelukatan Dewata Nawa Sanga.
Selain itu ada 2 pancuran yang lebih rendah sebagai pemelukatan Widyadara dan Widyadari. Ini biasanya diperuntukan bagi orang yang baru selesai menjalani upacara mepandes atau potong gigi.
2. Taman Beji Griya Waterfall, Badung
Taman Beji Griya Waterfall merupakan tempat melukat di Bali dengan keindahan alam yang istimewa. Air terjun ini viral sebagai tempat pemelukatan. Airnya diyakini suci mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Adapun proses penyembuhannya adalah menggunakan air yang keluar dari batu padas. Selain fungsi penyucian, banyak orang yang memohon pengobatan, memohon keturunan, memohon kerukunan keluarga dan teman, hingga memohon jodoh.
Lokasi Taman Beji Griya Waterfall adalah Jalan Mawar, Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
3. Pura Dang Kahyangan Taman Sari Mengwi, Badung
Dilansir dari situs Pemkab Badung, Pura Dang Kahyangan Taman Sari Mengwi adalah salah satu jejak Dang Hyang Nirartha di Desa Mengwi. Di lokasi ini terdapat wulakan (mata air) yang sangat sejuk dan rindang. Inilah tempat yang digunakan untuk melukat.
Pura Wulakan ini juga digunakan sebagai tempat memohon kesembuhan bagi umat yang sedang sakit, khususnya penyakit nonmedis.
Air yang digunakan adalah yang bersumber dari mata air yang berada di bawah pohon beringin yang usianya sudah ratusan tahun.
Pura Wulakan juga didatangi umat untuk memohon keturunan. Jika ingin melukat di Pura Wulakan tersebut, cukup datang membawa banten pejati alit sebagai sarana melukat. Setelah melukat, selanjutnya umat bisa bersembahyang di Pura Taman Sari.
4. Pura Campuhan Widhu Segara, Denpasar
Pura Campuhan Widhu Segara berada di pesisir Pantai Padanggalak, Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Letaknya yang berada di pantai membuat pura ini memiliki keindahan alam yang mengagumkan.
Sebagai tempat melukat yang populer di Bali, Pura Campuhan Widhu Segara ramai dikunjungi di hari-hari tertentu, seperti pada Hari Purnama, Tilem, serta sehari setelah Hari Raya Saraswati dan Nyepi.
Peralatan yang perlu disiapkan untuk melukat di sini antara lain membawa pejati, canang sari, dan klungah nyuh gading atau kelapa muda berwarna kuning.
5. Pura Tirta Pingit, Karangasem
Dikutip dari situs Pemkab Karangasem, Pura Tirta Pingit memiliki mata air suci yang bisa digunakan untuk melukat.
Lokasinya sekitar 10 menit dari Pura Pengubengan. Selama perjalanan, kamu harus menuruni lembah dengan pemandangan mempesona.
Tempat ini seperti pemandian umum. Pada blok pertama digunakan untuk cuci muka, tangan, dan kaki, sedangkan blok kedua adalah tempat untuk melukat.
Pura ini dibagi menjadi tiga area, yaitu nista mandala, madya mandala, dan utama mandala. Nista mandala adalah tempat untuk mencuci muka dan melukat. Madya mandala adalah tempat untuk beristirahat sambil menyiapkan alat persembahyangan.
6. Pura Luhur Tamba Waras, Tabanan
Di Pura Luhur Tamba Waras, Kecamatan Penebel, Tabanan, terdapat tujuh pancuran yang diberi nama Pancoran Sapta Gangga. Tempat ini digunakan untuk melukat dan mulai dibuka untuk umum sejak November 2016.
Tempat ini ramai dikunjungi saat hari raya, saat rerainan, Sabtu, dan Minggu. Selain menyucikan diri, para pengunjung juga datang untuk memohon kesembuhan penyakit medis maupun non-medis. Mereka juga diharuskan meminum air pancuran yang bersumber dari kawasan Muncak Sari.
7. Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar
Pura Tirta Empul juga populer sebagai tempat melukat di Bali yang sering dikunjungi wisatawan. Lokasinya berada di di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Pura Tirta Empul ditemukan sekitar tahun 926 Masehi. Sejarahnya dapat ditelusuri melalui keterangan Prasasti Manukaya pada tahun 1960 yang dikeluarkan oleh Kuno Jayasingha Warmadewa yang kini disimpan di Pura Sakenan di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar.
Di pura ini terdapat mata air alami dan 14 pancuran yang bisa digunakan untuk melukat. Wisatawan atau umat Hindu bisa datang antara pukul 08.00-18.00 Wita.
Itulah tadi 7 tempat melukat di Bali yang populer dikunjungi umat Hindu setempat maupun wisatawan dari berbagai belahan dunia. Selain untuk melukat, beberapa tempat di atas dipercaya bisa menyembuhkan diri dari penyakit.