google-site-verification=5H3DtgI_cwMv7VoZD19ojguwuM9L1mvqfmksb7IsSsQ SUMIARTHA TOUR AND TRAVEL BALI: SENI DAN BUDAYA BALI

Sabtu, 31 Mei 2025

SENI DAN BUDAYA BALI

 


Kesenian di Pulau Bali yang Unik dan Penuh Makna

Bali memiliki segudang kesenian dengan makna yang begitu filosofis. Kesenian itu terus dilestarikan dan menjadi salah satu daya tarik dari Pulau Dewata tersebut bagi para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara.
Apa saja kesenian Bali yang kamu ketahui atau bahkan pernah kamu tonton secara langsung? Berikut adalah daftar 10 kesenian Bali yang unik, penuh makna, dan wajib disaksikan jika berkunjung ke Bali.

Kesenian di Bali yang Penuh Filosofi
#Tari Kecak

Tari kecak merupakan pertunjukkan seni khas Bali yang menggabungkan drama dan tari. Dikutip dari situs Binus University seperti diterbitkan detikJabar, tari Kecak memiliki makna berupa kisah Ramayana. Tari Kecak menggambarkan kisah penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana, kemudian Rama berusaha membebaskan istrinya tersebut dengan peuh harapan

Keunikan tari Kecak adalah ditampilkan tanpa iringan alat musik. Sepanjang tarian, para penari yang berjumlah sekitar 70 orang akan duduk melingkar sambil melantunkan 'cak cak cak', yang kemudian menjadi asal-usul nama tari Kecak. Tari Kecak sendiri diinisiasi oleh dua tokoh yakni Wayan Limbak yang merupakan penari Bali dan Walter Spies, seorang seniman lukis asal Jerman yang ingin menyajikan kisah Ramayana dalam bentuk tarian.

Posisi lingkaran tersebut menggambarkan pasukan kera yang dipimpin oleh Dewa Hanuman membantu Rama ketika melawan Rahwana demi membebaskan Dewi Sinta. Tarian ini sejatinya memiliki makna dan filosofi yang berkaitan dengan agama Hindu. Tetapi tarian ini juga boleh dipertunjukkan sebagai hiburan dan menjadi salah satu pertunjukan

#Upacara Ngaben
Upacara Ngaben adalah prosesi pembakaran jenazah dalam tradisi masyarakat Hindu di Bali. Mengutip situs getakan.aan.desa.id, Ngaben berasal dari kata ngabu yang artinya menjadi abu. Ngaben juga dipahami sebagai penyucian dengan api.

Tujuan dari Ngaben adalah untuk menyucikan roh yang sudah meninggal dunia dan mengembalikan unsur pembentuk badan kasar manusia atau Panca Maha Bhuta kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan. Upacara Ngaben juga merupakan wujud dari keikhlasan keluarga untuk melepaskan orang yang telah meninggal.

Dalam kepercayaan agama Hindu, manusia terdiri atas badan halus (atma) dan badan kasar (fisik). Saat meninggal, badan kasarnya memang mati tetapi atmanya masih ada dan perlu disucikan agar terlepas dari ikatan duniawi. Selain itu, dalam kitab suci Veda Samhita, setiap orang Hindu yang telah meninggal dunia wajib dibakar menjadi abu supaya atmanya dapat mencapai moksa atau surga.

# Omed-omedan
Tradisi ini termasuk unik dan menjadi daya tarik juga bagi wisatawan dari luar Bali. Mengutip situs denpasarkota.go.id, Omed-omedan artinya tarik-menarik dalam bahasa Indonesia. Omed-omedan dilakukan dengan berciuman antara ratusan anak muda Bali.

Namun, tradisi ini lebih bertujuan untuk mempererat kekeluargaan dan kebersamaan secara adat, bukan untuk nafsu birahi. Anak muda dibagi ke dalam dua kelompok, yakni laki-laki dan perempuan. Mereka saling berhadapan, kemudian saat musik gamelan dimainkan, pemuda dan pemudi ini akan melakukan gelut (peluk), diman (cium), dan kedengin (tarik) sesuai dengan lirik lagu yang dinyanyikan.

Salah satu desa yang rutin mengadakan Omed-omedan adalah Desa Sesetan. Mengutip Ni Made Yuni Aryini dan Ida Bagus Nyoman Wartha dari Universitas Mahasaraswati Denpasar, sebelum Omed-omedan diadakan, para pemuda dan pemudi bersama-sama sembahyang di pura dan memohon izin kepada Tuhan agar Omed-omedan berjalan lancar. Omed-omedan biasanya digelar sehari setelah Nyepi.

#Rumah Adat Bali
Kesenian tidak hanya berbentuk pertunjukan, tapi juga seni rupa seperti rumah adat. Mengutip Putu Rumawan selaku dosen Prodi Arsitektur Universitas Udayana seperti diterbitkan detikBali, rumah adat Bali memiliki filosofi Tri Hita Karana atau tiga unsur kehidupan. Yakni harmoni antara manusia dengan manusia, harmoni dengan alam, dan harmoni dengan yang diyakini atau Tuhan.

Filosofi ini kemudian menjadi dasar untuk membangun rumah Adat Bali. Dasar ini dituangkan dalam aturan yang disebut Asta Kosala Kosali, yaitu aturan membangun rumah dalam masyarakat Bali dengan menentukan luas dan tata letak dalam ruangan.

Sedangkan dalam skala desa atau banjar, masyarakat Bali biasanya menerapkan arsitektur Tri Mandala. Dikutip dari Menguak Makna Filosofis Arsitektur Bali oleh Ida Bagus Gede Paramita, Tri Mandala terbagi menjadi Utama, Madya, dan Nista. Utama biasanya berupa pura, madya untuk rumah-rumah penduduk, dan nista untuk pemakaman.

#Tari Pendet
Selain tari Kecak, tari Pendet juga merupakan tarian tradisional paling populer di Bali. Seperti diterbitkan detikBali dalam artikel 'Keunikan Tari Pendet: Sejarah, Makna Gerakan, dan Pola Lantainya', keunikan tari Pendet ada pada gerakan lirikan mata dan properti yang digunakan.

Prof Dr I Wayan Dibia yang merupakan Guru Besar Institut Seni Indonesia Denpasar menjelaskan, tari Pendet adalah salah satu tarian tertua di Bali. Semula tarian ini berfungsi untuk ritual keagamaan, tetapi dimodifikasi menjadi tarian penyambutan oleh I Wayan Beratha pda 1962.

Tari Pendet diperagakan bersama iringan musik gamelan. Berbagai gerakan dalam tari Pendet memiliki nama tersendiri. Misalnya gerakan mata ke kanan dan kiri disebut nyeledet, sedangkan gerakan mata memutar disebut ngiler. Kemudian mimik wajah penari Pendet yang selalu tersenyum dinamakan entiah tjerengu.

#Drama Gong
Bali memiliki beberapa kesenian drama yang terkenal. Salah satunya drama Gong. Drama Gong merupakan bentuk baru dalam teater Bali, seperti dikutip dari repositori.kemdikbud. go.id. Drama Gong sebenarnya merupakan fenomena perkembangan baru dalam teater Bali yang tumbuh dalam waktu cukup singkat, yakni hanya sepuluh tahun hingga bisa menyebar ke seluruh Bali.

Drama Gong muncul pada awal era Orde Baru, sekitar 1965. Seniman bernama Anak Agung Gde Raka Payadnya menggagas penciptaan sendratari gaya baru dengan lakon legenda asli Bali, Jayaprana. Raka menciptakan drama utuh dalam bentuk yang sama sekali baru dan berbeda dari teater tradisional.

Beberapa keunikan drama Gong antara lain:

Dialog yang diucapkan secara improvisatoris, bukan berdasarkan teks.
Menggunakan unsur-unsur drama tari Arja dan Prambon yakni embad-embadan dan takeh/agem.
Sutradara kolektif dan tidak hanya satu orang sebagai cerminan semangat gotong-royong.
Menggunakan nyanyian sebagai ilustrasi untuk menciptakan suasana haru pada adegan sedih. Dua tembang yang dinyanyikan adalah Semarandhana (untuk perempuan) dan Sinom Wug Payangan (untuk laki-laki).

#Wayang Kulit  Bali
Mengutip I Putu Ardiyasa dalam Makna Filosofis Elemen-elemen Pertunjukan Wayang Kulit Lemah Bali, wayang kulit Lemah adalah salah satu wayang dari tiga macam wayang yang disakralkan di Bali. Selain wayang Lemah, ada wayang Suddhamala dan wayang Sapu Teger. Wayang Lemah sendiri digunakan untuk menyampaikan pesan atau amanat leluhur melalui cerita-cerita.

Dalam pertunjukan wayang Lemah, ada seorang dalang yang menyuarakan wayang sesuai dengan tokoh yang dimainkan. Dalang memiliki dua orang asisten atau katengkong.

Pertunjukan wayang Lemah menggunakan beberapa simbol dengan berbagai makna yang berbeda. Ada wayang, gamelan gender wayang, kotak/kropak, cepala, benang tukelan, uang kepeng, batang pisang atau gedebog, tangaki pohon dadap, dan sesajen.

Wayang berfungsi sebagai media ungkap dalang dan memberi bayangan hidup. Gamelan berfungsi sebagai iringan dari wayang dan pemberi suasana. Cepala berfungsi sebagai alat pemberi aksen. Kropak berfungsi sebagai tempat menyimpan wayang dan simbol uwus-uwusan. Uang kepeng melengkapi sarana upacara dan dimaknai sebagai penyeimbang antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit.

Kemudian benang tukelan berfungsi sebagai alat menyandarkan wayang dan bermakna sebagai jalan manusia untuk mencapai kebahagiaan sejati dengan jalan yang benar. Gedebog berdungsi sebagai alat menancapkan wayang dan simbol pertiwi atau sumber segala kehidupan.

#Tari Barong
Mengutip situs Posspika Kemdikbud seperti dilansir detikBali dalam artikel Tari Barong: Sejarah, Jenis, dan Lokasi Pertunjukannya, tari Barong adalah tarian yang sering diasosiasikan dengan hal spiritual dan menggambarkan pertempuran klasik antara kebaikan dan kejahatan.

Salah satu tokoh utama dalam tarian ini berwujud seperti singa. Barong dikatakan sebagai raja roh yang mewakili kebajikan dan dikenal sebagai sosok pelindung. Sementara lawan atau musuh bebuyutan barong bernama Rangda. Rangda merupakan ratu iblis yang memimpin pasukan penyihir jahat.

Tari Barong memiliki makna untuk menjaga keseimbangan antara kedua hal yang saling bertentangan, kebaikan dan kejahatan. Ada 6 jenis tari barong yang berbeda-beda untuk setiap wilayah di Bali.Yakni Barong keket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Asu, Barong Macan, dan Barong Gajah.

#Drama Tari Calonarang
Drama tari Calonarang berangkat dari cerita rakyat atau legenda dari Bali. Mengutip I Nyoman Widya Paramadhyaksa dalam jurnal Pencarian Intisari Pesan Fundamental dalam Tradisi dan Setting Pementasan Calonarang di Desa Getakan Klungkung Bali, drama tari sakral Calonarang berintikan kisah pertarungan antara penganut ilmu kebajikan dan ilmu kejahatan.

Dalam pementasannya, Calonarang menampilkan berbagai segmen peristiwa yang unik sekaligus menegangkan. Adegan demi adegan dilengkapi dengan unsur magis. Calonarang sendiri merupakan nama seorang wanita sihir yang lama menjanda dan sangat sakti. Sosok ini dikenal juga dengan nama Walu Nateng Dirah atau janda yang berkuasa di Dirah.

Terdapat dua jenis tema cerita yang kerap dipentaskan dalam drama tari tersebut. Pertama adalah drama tari Calonarang sendiri dan kedua adalah drama tari Penyalonarangan. Kedua tema ini sama-sama menunjukkan pertarungan ilmu hitam dan kebajikan. Perbedaannya tertelak pada sentral cerita. Drama tari Calonarang berfokus ke kisah Calonarang atau Walu Nateng Dirah, sedangkan Pencalonarangan bisa bersumber dari cerita bertema ilmu hitam versus kebajikan lain seperti balian Batur, Dayu Datu, dan Ni Rimbit.

#Ogoh-ogoh
Siapa yang tak kenal Ogoh-ogoh dari Bali? Tradisi ini merupakan salah satu kegiatan budaya yang hampir selalu dilaksanakan penganut agama Hindu di Bali. Mengutip Kadek Winarta dari Universitas Negeri Makassar, Ogoh-ogoh mulanya merupakan tradisi ngelewang oleh kesenian Ndong-nding dari Gianyar dan Karang Asem. Ogoh-ogoh diyakini merupakan perwujudan raja Jaya Pangus dan putri Kang Cing Wei sebagai Barong Landung.

Tradisi Ogoh-ogoh bermakna sebagai keseimbangan antara sisi positif dan negatif dalam diri manusia. Sisi negatif sendiri tidak diharapkan hilang tetapi dipertahankan dengan kadar yang sama dengan sisi positif sehingga sisi negatif akan menjadi netral.

Tradisi Ogoh-ogoh bermakna sebagai keseimbangan antara sisi positif dan negatif dalam diri manusia. Sisi negatif sendiri tidak diharapkan hilang tetapi dipertahankan dengan kadar yang sama dengan sisi positif sehingga sisi negatif akan menjadi netral.

Tradisi Ogoh-ogoh pun tidak terlepas dari pemahaman agama. Ogoh-ogoh dikaitkan dengan tri loka atau tiga tingkatan alam semesta, yakni bhur, bvah, can svah. Ketiga alam tersebut merupakan alam para bhuta, manusia, dan dewa. Hubungan ketiganya diharapkan siembang dan hal itu dapat diwujudkan melalui penghargaan atau upakara, tidak hanya kepada para dewa tetapi juga para bhuta.

kesenian Bali yang unik dan memiliki makna filosofis yang dalam. Sebagai warga Indonesia, kita juga perlu mengetahui kesenian ini supaya lebih menghargai adat budaya masyarakat Bali ketika berkunjung ke sana.Terima kasih 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar